Selasa, 21 Januari 2014
SOAL TRY OUT UN 2014 FISIKA
Berikut ini sampel soal Try Out UN Fisika 2014 untuk dipelajari semoga bermanfaat. Untuk mendapatkan naskah soal Try Out UN 2014 Fisika lebih banyak silahkan klik di sini
Selasa, 07 Januari 2014
Perkembangan Teori Atom
Perkembangan Teori Atom
Penelitian-penelitian terbaru menyebabkan teori dan model atom semakin berkembang dan kebenarannya semakin nyata. Teori dan model atom dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh John Dalton yang selanjutnya dikembangkan oleh Joseph John Thompson, Ernest Rutherford, Niels Bohr dan teori atom menggunakan mekanika gelombang.
Model Atom John Dalton
Hukum kekekalan massa yang disampaikan oleh Lavoisier dan hukum perbandingan tetap yang dijelaskan oleh Proust mendasari John Dalton untuk mengemukakan teori dan model atomnya pada tahun 1803. John Dalton menjelaskan bahwa atom merupakan partikel terkecil unsur yang tidak dapat dibagi lagi, kekal dan tidak dapat dimusnahkan demikian juga tidak dapat diciptakan. Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai bentuk yang sama dan tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.
Model atom John Dalton
Model Atom Joseph John Thompson
Joseph John Thompson merupakan penemu elektron. Thompson mencoba menjelaskan keberadaan elektron menggunakan teori dan model atomnya. Menurut Thompson, elektron tersebar secara merata di dalam atom yang dianggap sebagai suatu bola yang bermuatan positif. Model atom yang dikemukakan oleh Thompson sering disebut sebagai model roti kismis dengan roti sebagai atom yang bermuatan positif dan kismis sebagai elektron yang tersebar merata di seluruh bagian roti. Atom secara keseluruhan bersifat netral.
Model atom Joseph John Thompson
Model Atom Ernest Rutherford
Penelitian penembakan sinar alfa pada plat tipis emas membuat Rutherford dapat mengusulkan teori dan model atom untuk memperbaiki teori dan model atom Thompson. Menurut Rutherford, atom mempunyai inti yang bermuatan positif dan merupakan pusat massa atom dan elektron-elektron mengelilinginya.
Rutherford berhasil menemukan bahwa inti atom bermuatan positif dan elektron berada diluar inti atom. Akan tetapi teori dan model atom yang dikemukakan oleh Rutherford juga masih mempunyai kelemahan yaitu teori ini tidak dapat menjelaskan fenomena kenapa elektron tidak dapat jatuh ke inti atom. Padahal menurut fisika klasik, partikel termasuk elektron yang mengorbit pada lintasannya akan melepas energi dalam bentuk radiasi sehingga elektron akan mengorbit secara spiral dan akhirnya jatuh ke iti atom.
Model Atom Ernest Rutherford
Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr selanjutnya menyempurnakan model atom yang dikemukakan oeh Rutherford. Penjelasan Bohr didasarkan pada penelitiannya tentang spektrum garis atom hidrogen. Beberapa hal yang dijelaskan oleh Bohr adalah
- Elektron mengorbit pada tingkat energi tertentu yang disebut kulit
- Tiap elektron mempunyai energi tertentu yang cocok dengan tingkat energi kulit
- Dalam keadaan stasioner, elektron tidak melepas dan menyerap energi
- Elektron dapat berpindah posisi dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi rendah dan sebaliknya dengan menyerap dan melepas energi
Model Atom Niels Bohr
Model Atom Mekanika Gelombang
Perkembangan model atom terbaru dikemukakan oleh model atom berdasarkan mekanika kuantum. Penjelasan ini berdasarkan tiga teori yaitu
- Teori dualisme gelombang partikel elektron yang dikemukakan oleh de Broglie pada tahun 1924
- Azas ketidakpastian yang dikemukakan oeh Heisenberg pada tahun 1927
- Teori persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926
Menurut model atom ini, elektron tidak mengorbit pada lintasan tertentu sehingga lintasan yang dikemukakan oleh Bohr bukan suatu kebenaran. Model atom ini menjelaskan bahwa elektron-elektron berada dalam orbita-orbital dengan tingkat energi tertentu. Orbital merupakan daerah dengan kemungkinan terbesar untuk menemukan elektron disekitar inti atom.
Model Atom Mekanika Quantum
MANFAAT RADIOISOTOP
MANFAAT RADIOISOTOP DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
BAIK SEBAGAI PERUNUT MAUPUN SEBAGAI SUMBER RADIASI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.
Radioisotop dalam Bidang Pertanian
Dalam bidang
pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan
radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang
bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis
terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian
disemaikan dan ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya
akan dipilh varietas yang dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir
banyak dan berumur pendek. Dalam bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga
digunakan untuk pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.
a.
Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang
pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar
gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang
umur lebih pendek.
Selain sinar
gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan yang bersifat
lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk
akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang
menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan
radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih
unggul dari induknya.
b. Pemupukan
dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop
fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis
tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk.
Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola
penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman.
Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan
serangga mandul.
Dengan
radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada
serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama
serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari
hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga diharapkan akan
terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul yang dilepas,
sehingga telur itu tidak akan menetas.
c.
Pengawetan Makanan
Pada musim
panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu
mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu
diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga
dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
2.
Radioisotop dalam Bidang Kedokteran
Berbagai
jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit
antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24
(Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).
*
Teknetum-99 (Tc-99)
* yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
* Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
* Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
* Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
* Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
* Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
* Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
* Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
* Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
* yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
* Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
* Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
* Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
* Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang belakang.
* Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
* Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
* Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
* Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
k.
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:
* Ferum-59
(Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel
darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan
dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
* Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
* Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
* Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
* Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
3. Radiologi
dalam Hal Penyimpanan Makanan
Bahan
makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi
dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan
tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan
bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan
untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
4.
Radioaktif dalam Bidang Hidrologi
* Na-24
untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.
* Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.
* Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.
5. Radologi
dalam Pengukuran Usia Bahan Organik
Radioisotop
karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen
dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
Karbon
radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan
sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu
menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat
kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam
tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon.
Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati,
pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur
bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan
jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).
6. Radio
Aktif dalam Bidang Industri
Kaos lampu
petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas yang dipernankan
agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk
memeriksa cacat pada logam dan juga untuk pengawetan kayu, barang-barang
seni,dll.
Penggunaan
radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa
yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop
yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa
penggalian tanah atau pembongkaran beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan
untuk menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu
diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan
gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi
lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah
untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan
sumber minyak bumi.
7. Radiologi
dalam Bidang Sains
* Iodin-131
(I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
* Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
* Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
* Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
* Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
8. Radiologi
dalam Bidang Kimia
a. Teknik
Perunut
Teknik
perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal
pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam
karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi
yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna).
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun
jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.
b.
Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis
Penggunaan
isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam
cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.
1) Analisis
Pengeceran Isotop
Larutan yang
akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan
ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan
membandingkannya dengan larutan standar.
2) Analisis
Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis
aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan
yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat
laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi
radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma .
Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas
dari unsur yang akan ditentukan.
KESIMPULAN
Penggunaan
radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti
yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran
untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk
menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk
bibit unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta
dalam bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang
industri.
DAFTAR
PUSTAKA
- Anwar,budiman.2005. 1700 Bank
Soal Bimbingan dan Pemantapan Kimia. Bandung : Yrama Widya.
- Astatin (UPDATED!). “Kegunaan
Radioisotop”. http://imperfectionsts.wordpress.com/2010/10/17/kegunaan-radioisoitop/.
(diakses 17 Oktober 2010).
- Guru muda (dot) com.
“Penggunaan Radioisotop”. http://gurumuda.com/bse/penggunaan-radioisotop/.
(diakses 20 Agustus 2010
- Istiyono, Edi. 2006. FISIKA
KELAS X UNTUK SMA. Klaten:Intan Pariwara.
- Joko. “Radioisotop”. http://joko1234.wordpress.com/2010/03/11/radioisotop/.
(diakses 11 Maret 2010)
- Purba, Michael. 2006. KIMIA
UNTUK SMA KELAS XII. Jakarta:Erlangga.
- Sukmanawati, Wening. 2009.
Kimia untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta : Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, h. 128 – 131.
- Susilowati, Endang. 2009.
Theory and Application of Chemistry 3. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
- Prawestiana, Vera. Penggunaan
Radioisotop dalam Kehidupan.
- http://www.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAAN-RADIOISOTOP/.
(diakses 23 September 2009)
Langganan:
Postingan (Atom)